Perangkat lunak audit terdiri dari program komputer yang digunakan oleh auditor, sebagai bagian prosedur auditnya, untuk mengolah data audit yang signifikan dari sistem akuntansi perusahaan. Sebelum meggunakan program untuk tujuan auditnya, auditor harus meyakini validitas program yang akan ia gunakan. Perangkat lunak audit dapat terdiri dari program paket, program yang dibuat dengan tujuan khusus (purpose-written program), dan program utilitas (utility programs). Program Paket (Package Programs ) adalah program komputer yang dirancang untuk melaksanakan fungsi pengolahan data yang mencakup pembacaan file komputer, pemilihan informasi, pelaksanaan perhitungan, pembuatan file data, dan pencetakan laporan dalam suatu format yang telah ditentukan oleh auditor. Program yang dibuat dengan tujuan khusus (purpose-written programs) adalah program komputer yang dirancang untuk melaksanakan tugas audit dalam keadaan khusus. Program ini dapat disiapkan oleh auditor, oleh klien, atau program luar yang ditugasi oleh auditor. Software sistem yang digunakan dalam mengumpulkan bukti disebut utility programs. Sebagian besar software untuk audit didesain khusus yang dapat digunakan dalam komputer IBM (Competible with IBM). Program utilitas (utility programs) adalah program yang digunakan oleh perusahaan untuk melaksanakan fungsi pengolahan umum, seperti : penyortiran, pembuatan, dan pencetakan file. Program ini pada umumnya dirancang untuk tujuan audit, oleh karena itu mungkin tidak memiliki kemampuan seperti penghitungan record secara otomatis (automatic record count) atau total kontrol (control totals). Utiliti program dapat membantu dalam hal : penyortiran data, merge file, mengkopi file (copy files), menghapus file (delete files), dump files, mengkonversi file , restructure file dan lain-lain. Generalized audit software jarang digunakan oleh auditor. Alasan yang menyebabkan orang tidak menggunakan generalized audit software tetapi utiliti software adalah : Contoh bagaimana utiliti program dapat membantu generalized audit software adalah : Dalam memilih dan menentukan Utility Software yang akan digunakan, maka berikut ini ada 5 katagori yang umum : Dalam hal-hal tertentu, apabila utiliti software tidak mampu memberikan kepuasan kepada auditor, maka dapat dibuat specialized audit software. Software audit yang khusus adalah software yang didesain untuk melaksanakan tugas-tugas audit khusus. Specialized software biasanya dipilih dengan alasan-alasan sebagai berikut : Data Uji (Test Data) Teknik data uji digunakan dalam pelaksanaan prosedur audit dengan cara memasukan data (misalnya suatu contoh transaksi) ke dalam sistem komputer klien, dan membandingkan hasil yang diperoleh dengan hasil yang telah ditentukan sebelumnya. Contoh penggunaan teknik data uji : Aktivitas yang dapat dilakukan komputer dalam pelaksanaan audit adalah : Software Audit : Beberapa program komputer, yang disebut Computer Audit Software (CAS) atau Generalized Audit Software (GAS), telah dibuat secara khusus untuk auditor. Generalized Audit Software (GAS) terdiri dari serangkaian rutinitas program komputer yang dapat membaca file komputer, pilih informasi yang diinginkan, melakukan perhitungan berulang-ulang, dan mencetak laporan dalam format Auditor yang ditentukan. Prosedur penggunakan paket GAS dimulai dari penetapan tujuan merencanakan tujuan audit dan program kerja untuk aplikasi tertentu. Kemudian auditor memasukkan rincian mengenai aplikasi pada formulir spesifikasi yang dicetak sebelumnya. Spesifikasi ini dibutuhkan untuk memberitahu sistem komputer tentang ciri khas file tempat data aplikasi itu disimpan, berbagai fungsi dan langkah pemrosesan yang harus dilaksanakan oleh software dan isi serta format keluarannya. Kemudian auditor mendapatkan file induk dan file transaksi perusahaan untuk aplikasi itu dan memeriksa keotentikannya. Pemeriksaan ini umumnya terdiri dari pengumpulan total pengendali field data kunci dan merekonsiliasikan total ini agar sesuai dengan total pada perkiraan buku besar. Pada waktu yang disepakati bersama, auditor menyerahkan spesifikasi tersebut untuk diproses oleh sistem komputer klien. Spesifikasi ini dapat diproses melalui formulir yang dapat discan secara otomatis atau media magnetik lainnya. Auditor juga dapat menggunakan paket GAS yang disimpan pada pita magnetik, disk magnetik. Auditor mengamati dengan ketat pemrosesan semua operasi komputer. Jika pemeriksaan telah selesai auditor segera mengambil alih semua output dan juga paket GAS serta spesifikasinya. ACL merupakan salah satu jenis audit software yang termasuk dalam kategori Generalized Audit Software (GAS). ACL hanya dapat digunakan untuk mengumpulkan dan mengevaluasi bukti yang dihasilkan dari pemrosesan transaksi perusahaan sehingga ACL lebih cenderung digunakan untuk menilai post transactions daripada current transactions. Dengan ACL, auditor akan menghemat waktu, tenaga dan biaya dalam pelaksanaan audit di lapangan. Volume data yang akan dianalisis menjadi lebih besar dan hasil pengolahan data relatif lebih akurat.Perangkat Lunak Audit
Tahap-tahap Audit PDE
Audit PDE dapat dilakukan dengan berbagai macam tahap-tahap. Tahap-tahap audit PDE menurut Ron Weber (1982) terdiri dari 5 tahap sebagai berikut :
- Tahap pemeriksaan pendahuluan
Dalam tahap ini auditor melakukan audit terhadap susunan , struktur, prosedur, dan cara kerja komputer yang digunakan perusahaan. Dalam tahap ini auditor dapat memutuskan apakah audit dapat diteruskan atau mengundurkan diri menolak melakukan / meneruskan auditnya. Atau jika audit sudah terlanjur dilaksanakan, maka auditor dapat membalikan pendapat kualifikasi.
- Tahap pemeriksaan rinci.
Tahap audit secara rinci dapat dilakukan jika auditor memutuskan melanjutkan auditnya. Dalam tahap ini auditnya berupaya mendapatkan informasi lebih mendalam untuk memahami pengendalian yang diterapkan dalam sistem komputer klien. Auditor harus dapat memperkirakan bahwa hasil audit pada akhirnya harus dapat dijadikan sebagai dasar untuk menilai apakah struktur pengendalian intern yang diterapkan dapat dipercaya atau tidak. Kuat atau tidaknya pengendalian tersebut akan menjadi dasar bagi auditor dalam menentukan langkah selanjutnya.
- Tahap pengujian kesesuaian.
Tujuan pengujian kesesuaian adalah untuk mengetahui apakah struktur pengendalian intern yang digariskan diterapkan sebagaimana mestinya atau tidak. Dalam tahap ini auditor dapat menggunakan ' COMPUTER ASSITED EVIDANCE COLLECTION TECHNIQUES' (CAECTs) untuk menilai keberadaan dan kepercayaan auditor terhadap struktur pengendalian intern tersebut.
- Tahap pengujian kebenaran bukti.
Tujuan pengujian kebenaran bukti adalah untuk mendapatkan bukti yang cukup kompeten, sehingga auditor dapat memutuskan apakah resiko yang material dapat terjadi atau tidak selama pemrosesan data di komputer. Pada tahap ini, pengujian yang dilakukan adalah (Davis at.all. 1981) pengujian untuk :
- Mengidentifikasi kesalahan dalam pemrosesan data
- Menilai kualitas data
- Mengidentifikasi ketidakkonsistenan data
- Membandingkan data dengan perhitungan fisik
- Konfirmasi data dengan sumber-sumber dari luar perusahaan.
- Tahap penilaian secara umum atas hasil pengujian.
Pada tahap ini auditor diharapkan telah dapat memberikan penilaian apakah bukti yang diperoleh dapat atau tidak mendukung informasi yang diaudit. Hasil penilaian tersebut akan menjadi dasar bagi auditor untuk menyiapkan pendapatanya dalam laporan auditan.
Dalam melakukan review dan evaluasi pendahuluan terhadap pengendalian intern, auditor harus mendapatkan pengetahuan tentang sistem akuntansi untuk memperoleh pemahaman atas lingkungan pengendalian secara menyeluruh dan aliran transaksi.
Auditor berkewajiban untuk menilai sistem akuntansi perusahaan dan memahami situasi pengendalian dan arus transaksi yang diterapkan. Misalnya, mencakup sistem dan struktur PDE, manajemen, sumber daya manusia, dan sifat-sifat transaksi yang diproses perusahaan.
Dalam audit PDE , auditor harus melakukan kegiatan dokumentasi , penilaian , dan pengujian terhadap struktur pengendalian intern perushaaan. Auditor harus mengintegrasikan hasil proses dalam pendekatan audit yang diterapkan. Audit meliputi struktur pengendalian intern yang diterapkan perusahaan, yang mencakup : 1) pengendalian umum PDE, 2) pengendalian aplikasi PDE, yang terdiri dari : a) pengendalian secara manual, b) pengendalian terhadap output komputer, dan c) pengendalian yang sudah diprogram.
DAFTAR PUSTAKA
Ikatan Akuntan Indonesia, Standard Profesional Akuntan Publik, Bagian Penerbitan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN, Yogyakarta, 1994.
Kell, Walter G. and William C. Boyton, Modern Auditing, 5TH ed., John Wiley & Sons, Inc., 1992.
Watne, Donald A., and Peter B.B. Turney, Auditing EDP System, 2nd ed., Prentice Hall, 1990.
Weber, Ron, EDP Auditing : Conceptual Foundation and Practice, 2 nd ed., Mc. Graw-Hill, Inc., 1988.
http://www.auditmypc.com/software_audit.asp
http://www.auditsoftware.net/
1 komentar:
kita juga punya nih artikel mengenai teknik audit, silahkan dikunjungi dan dibaca untuk menambah wawasan, berikut linknya
http://repository.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/1032/1/28209008.pdf
trimakasih
Posting Komentar